Awalnya bingung mau mulai nulisnya dari thema apa, soalnya ini anaknya banyak hobby, tertarik banyak hal dan yang nyebelinnya banyak maunya
Aku udah di Jerman selama kurang lebih 3 bulan. But i didn't go overseas in europe. but pada masa itu aku masih bersyukur uda jelong-jelong kebeberapa kota di Jerman. Hihihi
Sampai aku tersadar kalo aku dulunya bermimpi pengen ke Keunkeuf, itu loh surganya bunga Tulip di Belanda, dan kebetulan kemarin itu sudah memasuki bulan Maret, musim SEMI, cucok !
Setelah searching di internet, buat itinerary sendiri karena liat-liat agen tour ternyata mehong. Jadilah naik Deutsche Bahn (read:kereta) aja dari Hannover - Amsterdam Centraal dengan memboyong teman sepergilaan , christina :D
duduk syantikk dikereta
setelah 6 jam perjalanan kereta, we're finally arrived in Amsterdam
(kayanya orang yang motoin kemarin setengah hati haha)
Okay, firstly kita ke Rijkmuseum atau Museum Negeri kalo bahasa indonya, museum ini sangat ramai termasuk antrian tiketnya, honestly kita gak mau masuk cuma mau nongki dan numpang wifi doang :D. Ada restoran dan souvenir shop juga disana sebelum pintu masuknya.
tongkrongan didalam museum bagi orang-orang yang tidak berniat masuk :D
dan katanya tidak sah kalo tidak foto disini, ini pilihan yang aman dan terela untuk foto, benar- benar ngantri dan semua pada ngotot, yah kita mengalah saja, itu juga gak bakalan dapat foto yang orangnya gak keliatan.
yang penting sudah foto di : I AMSTERDAM
Nah abis dari Museum itu udah mulai sore dan gelap mewarnai sangkakala :D Sesuai itinerary kita tidur di Bahnhof (stasiun) untuk memaksimalkan misi kebacpackeran kita dan tidak mengusik pertahanan kantong kita :D. Tapi waktu di stasiun liat rulesnya stasiun hanya buka sampai jam 12 malam, baru agak panik, diluar juga dingin banget 4 derajat. Oh my God,untuk tetap tenang kita pergi ke kawasan Red Light District (kalo yang tau tempat ini uda ketebak hobbynya apa :D) sekaligus nyari-nyari dorm yang murah meriah untuk menginap satu malam. But tidak ada kamar yang kosong mana hape udah low semua lagi, mulai nangis mulai meye-meye, mulai pengen pulang, rasa bercampur aduk semua ditambah dinginnya menusuk tulang-tulang, belum aroma aneh-aneh menusuk hidung (kayanya bau marijuana, soalnya disini tepatnya dikawasan barang itu seperti yang aku dengar legal )
Akhirnya kita memilih untuk singgah direstaurant Asia yang pelayannya sinis banget ke kita, alih-alih pengen numpang tidur semalem minta pass wifi nya aja dijudesin -_- charge hape searching hospitality yang masih available, telpon sana-sini. dan akhirnya nemu Bulldog Hotel and Pub kita hubungi dan masih ada dorm yang kosong, tapi 30 Euro antara rela dan tidak rela. Kita cao dari restoran itu dengan judes juga :D
Sampai di Bulldog Hotel, namanya hotel but it's real dorm. Isinya satu kamar itu ada kurang lebih 10 kasur bertingkat. Masukin tas ke loker, cuci muka, cao lagi ke......
Welcome in nightlife in Amsterdam , yap Red Light District lagi. kawasan prostitusi di Amsterdam, the geisha meliuk-meliuk dietalase untuk mendapat pelanggan. Mayoritas penikmat kawasan ini memang kaum adam, kita hanya sekedar pejalan kaki yang ditatap tajam wanita-etalase itu karena foto-foto hahaa. Dikawasan ini juga ada sex museum, sex show etc, yang pasti kita tidak masuk kedalam kita masih polos hahahha.( Ps ; foto-foto didistrict ini pada burem, better not to post it). Ternyata sudah hampir jam 3 dini hari, kita kembali ke dorm,yang orang didalamnya ternyata semua adalah laki-laki yang teler. OMG, lompat ketempat tidur, tutupi seluruhnya dengan selimut, berharap fajar segera datang. So a fear night.
Pagi datang, mandi dan langsung ngacirr bergegas dari tempat itu, si teler teler itu masih pada tidur. Tempat pertama dihari kedua adalah Dam square, itu adalah pusat kotanya Amsterdam, disana ada Royal Palace Amsterdam, Madam Tussaud, dan Monumen Nasionalnya Belanda juga.
in front of Madam Tussaud, antriannya ticketnya kaya ular cobra, so no time for it. just take photos
a lots of birds in this square, how cutiess
Then, perut uda mulai nyanyi kita mulai cari-cari tempat makan hemat, dan ke restoran asia lagi, lebih tepatnya chinese nuansa merah. the must thing while eating, charge your phone! hahah.
eps, pas dijalan didepan toko keju khas belanda, a pair of shoes yang photoable, kalo bahasa kampung aku, sapatu tarompah :D
Tujuan kita selanjutnya adalah , Anna Frank Huis atau rumah si Anna Frank. Mungkin kalangan sejarahwan tau tentang buku ini, the dairy of young girl, yaitu buku harian Anna Frank yang menjadi saksi hidup dengan diarynya atas kekejaman pemerintahan Nazi terhadap orang-orang Yahudi, termasuk dirinya, Merupakan gadis kelahiran Jerman yang terpaksa mengungsi ke Belanda tepatnya di dibagian paling atas rumah ini (Anna Frank Huis) dikarenakan kekejaman pemerintahan Nazi yang berpusat di Jerman dibawah pimpinan Adolf Hitler kala itu.
ini berada diantrian, demi dapet angle ini kita suruh orang geser-geser haha
patung Anna, bebarapa orang yang berkunjung terlihat sendu menatap patung ini dan ada yang membawakan bunga juga. Aku kok gak bisa sesendu mereka ya, yasudahlah.
Lanjut, sadar kalau tujuan Keunkeuf belum tercapai dan sialnya ternyata dibuka akhir Maret dan kita datangnya pertengahan Maret ( searchingnya kurang konkret dari kemarin-kemarin) dan itu memang memakan waktu yang tidak cepat dari Amsterdam sekitar 2,5 jam , Kita memutuskan ke Vondel Park saja, mungkin disana juga banyak tulips.
Dijalan menuju Vondel Park, tidak sah rasanya tanpa mengabadikan foto dikanal-kanal Belanda ini. Karena memang sebagian besar daerah kota Amsterdam merupakan aliran sungai.
Sedih bercampur semangat lagi kita lanjutkan perjalanan ke Vondelpark. Taman ini sangat luas, terang saja kaki sakiiit mengitarinya, but tamannya cukup indah walaupun ada tulips tapi masih baru tumbuh gitu,it's not really bad choice, dan disana banyak atraksi salah satunya sedang ada karnaval kostum.
yeah, i think 2 days in Amsterdam give me so many excited experience.
Caoo Holland ! i'm back home
No comments:
Post a Comment